logo Kompas.id
OpiniPerang AI demi Melayani Nafsu ...
Iklan

Perang AI demi Melayani Nafsu Belanja ”Online”

Jika perusahaan e-dagang dalam negeri tak ikut dalam kompetisi ini, mereka akan makin susah bersaing.

Oleh
ANDREAS MARYOTO
· 1 menit baca
Penawaran aplikasi belanja oleh sebuah ritel pakaian di salah satu pusat perbelanjaan di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (9/3/2022). Penggunaan aplikasi untuk memudahkan belanja daring diminati kalangan remaja.
KOMPAS/PRIYOMBODO

Penawaran aplikasi belanja oleh sebuah ritel pakaian di salah satu pusat perbelanjaan di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (9/3/2022). Penggunaan aplikasi untuk memudahkan belanja daring diminati kalangan remaja.

Dunia belanja ternyata tak cukup sampai pada orang bisa berbelanja secara daring. Mereka memiliki banyak keinginan hingga kemudian kemampuan platform pun meningkat drastis. Kini tengah terjadi perlombaan penggunaan kecerdasan buatan atau akal imitasi alias AI yang diharapkan bisa memberikan pengalaman lebih kepada konsumen dalam berbelanja daring (online).

Setelah bertahun-tahun secara sporadis meluncurkan fitur baru dan menambahkan AI, Google akhirnya menggabungkan semuanya menjadi perubahan besar pada Google Shopping. Dengan perombakan ini, yang diumumkan pada Selasa (15/10/2024) pekan ini, perusahaan tersebut bergabung dengan gelombang platform besar yang mengubah AI dari sekadar hiasan, gimmick, atau eksperimen menjadi inti dari pengalaman berbelanjanya.

Editor:
ANDREAS MARYOTO
Bagikan