UMKM yang berjualan di platform e-dagang mulai merasakan dampak nyata dari penurunan daya beli masyarakat.

Shopee dan Lazada bersaing di urutan pertama dan kedua diikuti Tiktok dan Tokopedia.

Tren jual-beli barang secara daring tengah bergeser ke arah ”content commerce”.

Konsumen mulai beralih dari pemesanan barang secara daring dan pengiriman barang ke cara belanja klik dan ambil. Pembeli memesan secara daring dan menjadwalkan waktu untuk mengambil bahan makanan mereka di toko.

Barang jadi buatan luar negeri yang dipatok dengan harga murah merebak di platform e-dagang. Mengenakan bea masuk yang relatif tinggi terhadap barang seperti itu dianggap mampu melindungi produsen lokal.

Indonesia menjadi negara dengan nilai transaksi belanja daring tertinggi di Asia Tenggara. Di sisi lain, mayoritas masyarakat di Indonesia juga rela menghabiskan uangnya demi gaya hidup.

Seiring kemajuan teknologi, kita semakin terbiasa bertransaksi dengan model e-dagang (e-commerce). Kini, penggunaan media sosial membuka peluang munculnya model perdagangan baru yang disebut juga dengan social commerce.

Beragam risiko ditempuh para kurir untuk bisa memastikan paket milik pelanggan tiba tepat waktu. Hanya saja, perlindungan bagi mereka sangat kurang. Bahkan, pemberian upah pun sangat terbatas.