logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊBahaya Laten Konsumerisme
Iklan

Bahaya Laten Konsumerisme

Membuang makanan merupakan buah buruk dari perilaku konsumerisme yang telah mencampakkan kesakralan pangan.

Oleh
FADLY RAHMAN
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/yVPmqmuRG9-R3GKQH4I9tzMhQZk=/1024x576/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F06%2F05%2Fa2963ccd-7604-40de-8977-f9a5ee6480a4_jpg.jpg

Makanan dan selamatan adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kebudayaan masyarakat Indonesia. Kita bisa melihat hal itu dalam perayaan Hari Ulang Tahun Karawang pada 16 September 2024. Demi memecahkan rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (Muri) ada 1.600 porsi nasi tumpeng disusun membentuk peta Karawang.

Namun, sayang beribu sayang, setelah berhasil mencetak rekor nasional dan dunia, sejumlah nasi tumpeng dibuang dengan alasan tidak layak konsumsi. Kejadian ini sungguh mencampakkan makna pangan yang sejak lama mengandung nilai-nilai kesakralan.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan