logo Kompas.id
OpiniSeni di Negeri yang Susah...
Iklan

Kebebasan Berkesenian

Seni di Negeri yang Susah Melucu

Seni itu cerminan realitas sosial dan politik. Pembatasan seni dapat menghambat kemampuan masyarakat untuk mengkritisi dan merefleksikan diri mereka.

Oleh
ARIS SETIAWAN
· 0 menit baca
Ilustrasi
SUPRIYANTO

Ilustrasi

Surat Pembaca Kompas edisi 6 Desember 2023 yang berjudul ”Apakah Seni Harus Permisi” menarik untuk dicermati lebih jauh. Surat pembaca itu merespons kegalauan seorang seniman ternama, Butet Kartaredjasa, yang mengalami kendala sebelum mempergelar pentas teater di Taman Ismail Marzuki pada 1-2 Desember 2023. Aparat keamanan meminta Butet menandatangani pernyataan yang menyatakan bahwa karyanya tidak boleh berbicara, menyinggung, atau bersentuhan dengan masalah politik.

Fenomena ini mencuatkan isu baru dalam dunia kebebasan berekspresi, terutama di negara yang konon menganut prinsip demokrasi. Seni, yang selama ini dianggap sebagai wilayah steril, bebas dari intervensi politik, kini terancam oleh tuntutan untuk menjauhi isu-isu sensitif.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Artikel Terkait
Belum ada artikel
Iklan