logo Kompas.id
โ€บ
Opiniโ€บDari Politik Partai ke Politik...
Iklan

Dari Politik Partai ke Politik Isu

Saat ini, kita melihat lahirnya generasi baru yang tidak lagi memiliki memori politik aliran. Memori mereka lebih dibentuk oleh insiden-insiden ketidakadilan yang viral di medsos, terutama isu yang melukai rasa keadilan.

Oleh
ULIL ABSHAR-ABDALLA
ยท 0 menit baca
Ulil Abshar-Abdalla, Penulis Analisis Politik
PANDU LAZUARDY PATRIARI

Ulil Abshar-Abdalla, Penulis Analisis Politik

Beberapa kali saya terlibat dalam percakapan mengenai arah politik Indonesia ke depan. Sejumlah kawan, umumnya dari generasi baby boomer atau generasi X, cemas. Kawan-kawan saya ini bertanya: apakah generasi milenial dan sesudahnya masih peduli politik? Atau mereka lebih sibuk dengan meng-issues mereka sendiri-sendiri? Apa makna partai politik bagi generasi digital ini?

Pertanyaan-pertanyaan ini, jika ditelaah lebih jauh, menengarai sikap skeptis generasi โ€jadulโ€ itu terhadap komitmen politik generasi baru. Mereka, generasi lama ini, merasa bahwa ada kemerosotan dalam komitmen politik dan kepedulian terhadap arah negeri ini. Mereka cemas, jika tidak ada sesuatu yang diperbuat, keadaan akan memburuk. Politik akan menjadi kesibukan soliter di antara lingkaran sedikit elite yang menikmati kekuasaan. Mereka, para generasi lama ini, tampaknya cemas jika generasi baru cuek, apakah ini tidak membuka pintu bagi otoritarianisme baru.

Editor:
MADINA NUSRAT
Bagikan