Tajuk Rencana
Mempercepat Penurunan Tengkes
Mengatasi masalah gizi masyarakat yang menjadi masalah utama tengkes tidak bisa dilakukan instan ataupun dengan pemberian bantuan uang atau makanan bergizi. Edukasi gizi masyarakat menjadi kunci.
/https%3A%2F%2Finr-production-content-bucket.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com%2FINR_PRODUCTION%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F01%2F21%2Fa199b832-037a-4c80-b93a-3d0e24beb3fa_jpg.jpg)
Seorang anak yang mengalami gizi buruk di Kelurahan Naioni, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Jumat (30/4/2021). Kasus gizi buruk dan tengkesdi NTT menempati urutan pertama nasional.
Upaya mengatasi tengkes menghadapi tantangan besar di masa pandemi ini. Program bantuan sosial yang diharapkan mempercepat penurunan tengkes, belum efektif.
Pandemi yang meningkatkan angka pengangguran dan kemiskinan dikhawatirkan meningkatkan angka tengkes (stunting) karena keluarga-keluarga tersebut kesulitan memenuhi kebutuhan gizi keluarga. Salah satu indikasi, data Balitbangkes (2022) menunjukkan, prevalensi berat badan kurang (underweight) anak balita berdasarkan berat badan dan umur di Indonesia meningkat 1 persen akibat dampak pandemi.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 6 dengan judul "Percepat Penurunan Tengkes".
Baca Epaper Kompas