Mendagri Tito Karnavian mengungkapkan adanya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau APBD yang tidak efisien.

Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan anak harus dilakukan secara akurat dengan menggunakan alat yang terstandar dan cara yang benar.

Keluarga yang berisiko mengalami tengkes ini di antaranya tidak memiliki jamban layak, tidak ada akses air minum yang layak, dan tergolong keluarga Pus 4 Terlalu.

Pemerintah ingin prevalensi tengkes turun menjadi 14,2 persen pada 2029. Posyandu dan puskesmas akan menjadi garda terdepan mengawasi program makan bergizi gratis.

Dari hasil survei, makan siang gratis adalah satu fasilitas penting bagi karyawan.

Target prevalensi tengkes pada 2025 direvisi menjadi 18 persen dari sebelumnya 14 persen.

Deteksi dini obesitas perlu dilakukan dengan memantau indeks massa tubuh anak, terutama anak usia sekolah.

Presiden Prabowo Subianto menugaskan Wihaji dan Isyana Bagoes Oka untuk menekan angka tengkes hingga mengantisipasi tren "childfree".