logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊPetani Bawang Putih Tegal...
Iklan

Petani Bawang Putih Tegal Keluhkan Minimnya Serapan

Petani bawang putih di Kabupaten Tegal, Jateng, mengeluhkan minimnya serapan hasil panen akibat perubahan kebijakan wajib tanam bagi importir bawang putih. Ketidakpastian serapan berpotensi mengendurkan semangat petani.

Oleh
KRISTI UTAMI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/sSujQcWH_-jx-IG8dyM_Nv46AEw=/1024x657/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2FDSC06276_1599053637.jpg
KOMPAS/KRISTI UTAMI

Petani menunjukkan hasil panen bawang putih di Desa Tuwel, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, Jateng, Rabu (2/9/2020). Panen tersebut dilakukan di lahan seluas 0,5 hektar.

SLAWI, KOMPAS β€” Sejumlah petani bawang putih di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, mengeluhkan minimnya penyerapan hasil panen. Salah satu hal yang dituding menjadi penyebabnya adalah perubahan aturan wajib tanam bagi importir bawang putih.

Ratusan petani bawang putih di Desa Tuwel, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, mengeluhkan penumpukan lebih kurang 30 ton bawang putih hasil panen pada 2019. Seharusnya, bawang putih senilai Rp 1,6 milar itu diserap para importir bawang putih untuk bibit pada masa tanam di awal 2020.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan