logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊKisah Tikno, Evita, dan...
Iklan

Kisah Tikno, Evita, dan Hasyeti Mendamba Bansos yang Tak Kunjung Datang

Sebagian warga miskin di DKI Jakarta luput dari bantuan sosial karena data kependudukan yang tidak akurat.

Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY/STEVANUS ATO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/gBECRPOuolGZXrGZxa-zYBmJx14=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F06%2F65e63e3f-1a6d-44a2-96b6-ed7a7feffab9_jpg.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Anak-anak bermain di atas kasur bekas di tepi rel kereta api di kawasan hunian semipermanen padat penduduk, Pademangan, Jakarta Utara, jumat (18/6/2021).

Nama sejumlah warga miskin hilang dari daftar penerima bantuan sosial di DKI Jakarta. Mereka pasrah di tengah kesulitan ekonomi karena pandemi Covid-19. Hal tersebut dialami warga miskin di RT 009 RW 007 Kelurahan Palmerah, Jakarta Barat. Nama mereka tidak ada dalam daftar penerima bantuan sosial alias bansos.

Salah satunya Tikno (62), mantan petugas kebersihan salah satu rumah sakit di Slipi, Jakarta Barat, yang tinggal di Kelurahan Palmerah, masih di kota yang sama. Namanya tidak muncul sebagai penerima bantuan sosial tunai (BST)  Rp 300.000 setiap bulan yang bergulir sejak awal 2021.

Editor:
nelitriana
Bagikan