Belajar Pangan dari Negara Tetangga
Harga makanan gizi berimbang di Indonesia masih lebih mahal dibandingkan negara tetangga sehingga lebih dari separuh penduduk Indonesia belum bisa mengaksesnya.
JAKARTA, KOMPAS - Strategi negara lain memaksimalkan produk pangan domestik serta meningkatkan literasi masyarakat pada produk makanan bergizi bisa menjadi acuan Indonesia. Saat ini Indonesia berada di peringkat ketiga negara dengan jumlah penduduk terbanyak yang tidak dapat mengakses pangan gizi berimbang. Dari catatan Bank Dunia (2020) dalam laman ourworldindata.org, ada 189 juta jiwa atau 69,1 persen dari total penduduk Indonesia yang tidak dapat mengakses makanan sehat.
Sementara itu, peringkat satu diduduki India dengan 973 juta jiwa atau 70,5 persen dari total penduduk yang tidak dapat mengakses makanan bergizi imbang. Kemudian peringkat kedua adalah Nigeria dengan 197 juta jiwa atau 95,9 persen penduduk yang mengalami hal serupa.