Pendidikan
Guru Masih Kesulitan Menginterpretasi Kurikulum
Guru tidak hanya dituntut mengimplementasikan kurikulum nasional. Kemampuan guru menginterpretasi juga perlu dibangun.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F03%2F28%2Fa50c5614-a5f9-48dc-a5da-9d2c12362741_jpg.jpg)
Sejumlah guru dari daerah berbagi praktik baik dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, Rabu (27/3/2024), di acara bertajuk Kurikulum Merdeka untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran yang digelar Kemendikbudristek.
JAKARTA, KOMPAS – Perubahan kurikulum demi kurikulum nasional dalam sistem pendidikan senantiasa menyisakan persoalan. Hal itu di antaranya terkait kesiapan dan kemampuan guru untuk mengimplementasikannya di ruang-ruang kelas secara bermakna dan berkualitas. Guru masih menghadapi tantangan untuk mampu menginterpretasi kurikulum sendiri dan mengembangkan kurikulum versinya sendiri.
Mulai tahun ajaran 2024/2025, Kurikulum Merdeka ditetapkan sebagai kurikulum nasional yang secara bertahap menggantikan Kurikulum 2013. Kurikulum nasional yang baru ditetapkan untuk menjawab tantangan zaman yang terus berkembang dengan mendorong peningkatan kualitas pembelajaran bagi semua murid.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 5 dengan judul "Guru Masih Kesulitan Interpretasi Kurikulum".
Baca Epaper Kompas