logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊDukung Akses Buku Bacaan Anak ...
Iklan

Dukung Akses Buku Bacaan Anak di Daerah 3T

Minat baca anak-anak Indonesia sesungguhnya tinggi. Namun, terbatasnya akses pada buku bacaan anak-anak yang bermutu dan sesuai minat anak jadi kendala, terutama di daerah 3T.

Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
Β· 1 menit baca
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbudristek, E Aminudin Aziz (kedua dari kiri) memantau pencetakan buku bacaan anak yang dilakukan PT Gramedia di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Pada tahun 2022, sebanyak 12,7 juta eksemplar buku bacaan anak didistribusikan untuk satuan pendidikan anak usia dini dan SD di daerah 3T guna mendukung Gerakan Literasi Nasional.
KOMPAS/ESTER LINCE NAPITUPULU

Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbudristek, E Aminudin Aziz (kedua dari kiri) memantau pencetakan buku bacaan anak yang dilakukan PT Gramedia di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Pada tahun 2022, sebanyak 12,7 juta eksemplar buku bacaan anak didistribusikan untuk satuan pendidikan anak usia dini dan SD di daerah 3T guna mendukung Gerakan Literasi Nasional.

BEKASI, KOMPAS β€” Ketersediaan akses bacaan anak-anak yang bermutu disiapkan untuk sekolah-sekolah, terutama di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar atau 3T, guna menumbuhkan minat baca anak-anak sejak usia dini. Penyediaan buku-buku bacaan yang didistribusikan ke sekolah ini disertai dengan pendampingan bagi para guru di sekolah penerima agar dapat mendukung anak-anak beraktivitas literasi.

Melalui program Gerakan Literasi Nasional (GLN) yang dilaksanakan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) untuk tahun 2022, sebanyak 12,7 juta eksemplar buku bacaan dari 560 judul buku bakal didistribusikan ke satuan pendidikan anak usia dini (PAUD) dan sekolah dasar (SD).

Editor:
EVY RACHMAWATI
Bagikan