logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊSegayung Air Tawar di Laut...
Iklan

Segayung Air Tawar di Laut Maluku

Ratusan remaja terpilih dari 34 provinsi berlayar dengan KRI Dewaruci dengan misi kebudayaan. Mereka tidak hanya belajar budaya maritim dan kekayaan rempah Nusantara, tapi juga trik mandi hemat air.

Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
Β· 1 menit baca
Kapal RI (KRI) Dewaruci bersandar di Pelabuhan Ahmad Yani, Ternate, Maluku Utara pada Selasa (14/6/2022). KRI Dewaruci yang membawa rombongan Muhibah Budaya Jalur Rempah yang terdiri dari puluhan pemuda-pemudi perwakilan semua provinsi. Sebelumnya, KRI Dewaruci berlayar dari Surabaya, lalu menuju Makassar, Baubau, dan Buton sejak 1 Juni 2022. Perjalanan akan dilanjutkan ke Tidore, Banda, Kupang, lalu kembali lagi ke Makassar hingga 2 Juli 2022.
KOMPAS/SEKAR GANDHAWANGI

Kapal RI (KRI) Dewaruci bersandar di Pelabuhan Ahmad Yani, Ternate, Maluku Utara pada Selasa (14/6/2022). KRI Dewaruci yang membawa rombongan Muhibah Budaya Jalur Rempah yang terdiri dari puluhan pemuda-pemudi perwakilan semua provinsi. Sebelumnya, KRI Dewaruci berlayar dari Surabaya, lalu menuju Makassar, Baubau, dan Buton sejak 1 Juni 2022. Perjalanan akan dilanjutkan ke Tidore, Banda, Kupang, lalu kembali lagi ke Makassar hingga 2 Juli 2022.

Remaja-remaja yang baru menjejakkan kaki di Kota Ternate, Maluku Utara, pada Kamis (23/6/2022), semuanya berkulit cokelat. Kulit mereka terbakar matahari setelah berlayar selama tujuh hari enam malam dari Baubau dan Buton, Sulawesi Tenggara. Walau lelah dan mungkin belum mandi, mereka antusias membagikan pengalaman melintasi Laut Maluku.

Pertama-tama, kapal yang mereka tumpangi bukan kapal biasa, melainkan Kapal RI (KRI) Dewaruci. Kapal itu dibuat Jerman tahun 1952, lalu tiba di Indonesia pada 1953. Sejak saat itu, KRI Dewaruci telah dua kali berlayar keliling dunia.

Editor:
ICHWAN SUSANTO, ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan