keuangan
Miskin dan Kaya Bisa Sama-sama Terjerat
Kondisi literasi keuangan yang belum merata ditambah kebutuhan pendanaan masyarakat yang tinggi serta perilaku masyarakat yang ingin kaya secara instan menjadi peluang bagi pelaku kejahatan untuk menjebak korban.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2018%2F09%2F13%2Fc47bca69-68fe-4456-8447-618cceeab435_jpg.jpg)
Guru mata pelajaran Ekonomi tingkat SLTA peserta pelatihan literasi keuangan menunjukkan buku yang mereka peroleh dalam kegiatan yang diselenggarakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bhinneka Life di SMA Negeri 1 Yogyakarta, Yogyakarta, Kamis (13/9/2018).
Beberapa waktu terakhir ramai pemberitaan soal pembunuhan dengan modus penipuan dukun pengganda uang di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Sang pelaku, Slamet Tohari (45) atau yang biasa dipanggil Mbah Slamet, menjerat korban dengan iming-iming kemampuannya menggandakan uang dengan kekuatan mistis. Para korban yang kebanyakan adalah kalangan yang terimpit beban ekonomi pun tergiur dengan iming-iming kaya dengan cara instan itu.
Tentu saja, kemampuan penggandaan uang Mbah Slamet jelas omong kosong belaka. Ia menipu korban dengan mengambil uangnya. Tak hanya itu, pelaku pun mencabut nyawa korban untuk menutupi kejahatannya itu. Sejauh ini, sudah ada 12 korban meninggal karena kejahatannya. Kini, Mbah Slamet sedang dalam proses hukum untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.