logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊSerapan Kedelai Bantuan...
Iklan

Serapan Kedelai Bantuan Pemerintah Rendah

Sepanjang April-November 2022, realisasi penyaluran kedelai bantuan untuk produsen tahu tempe baru mencapai 163.661 ton. Padahal, jumlah kedelai yang disiapkan untuk kebijakan itu mencapai 200.000 ton per bulan.

Oleh
MARIA PASCHALIA JUDITH JUSTIARI
Β· 1 menit baca
Perajin mengangin-anginkan kedelai yang telah diberi ragi dalam proses pembuatan tempe di Kampung Tempe, Sunter, Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (22/12/2022). Menurut sistem pemantauan pasar dan kebutuhan pokok Kementerian Perdagangan, harga kedelai impor saat ini Rp 15.100 per kilogram. Tingginya komoditas ini dikeluhkan oleh para perajin. Kompas/Totok Wijayanto (TOK) 22-12-2022
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO (TOK)

Perajin mengangin-anginkan kedelai yang telah diberi ragi dalam proses pembuatan tempe di Kampung Tempe, Sunter, Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (22/12/2022). Menurut sistem pemantauan pasar dan kebutuhan pokok Kementerian Perdagangan, harga kedelai impor saat ini Rp 15.100 per kilogram. Tingginya komoditas ini dikeluhkan oleh para perajin. Kompas/Totok Wijayanto (TOK) 22-12-2022

JAKARTA, KOMPAS – Sejak April 2022, pemerintah menyediakan pasokan kedelai dengan skema penggantian selisih harga agar produsen tahu dan tempe bisa tetap berproduksi di tengah tren kenaikan harga kedelai. Kendati demikian, serapan kedelai di tingkat perajin tersebut tak sampai sepertiga dari total pagu yang disediakan pemerintah. Kendala administratif jadi penghambatnya.

Pada akhir September 2022, Kementerian Perdagangan menetapkan, kebijakan penggantian selisih harga kedelai sebagai bahan baku bagi produsen tahu-tempe berlanjut hingga Desember 2022. Jumlah selisih yang diganti pemerintah berkisar Rp 1.000 per kilogram (kg) dan ditujukan pada anggota Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia. Pemerintah menugaskan Perum Bulog untuk menyalurkan kedelai dengan skema tersebut.

Editor:
MUKHAMAD KURNIAWAN
Bagikan