logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊBelanja Pemerintah Belum...
Iklan

Belanja Pemerintah Belum Optimal di Tengah Krisis

Realisasi belanja negara sampai September 2022 mencapai Rp 1.913,9 triliun atau terserap 61,6 persen dari target sebesar Rp 3.106,4 triliun. Peran APBN perlu lebih dimaksimalkan untuk meredam guncangan di saat krisis.

Oleh
agnes theodora
Β· 1 menit baca
Penjual sayur mayur menunggu pembeli di Pasar Smep, Kota Bandar Lampung, Lampung, Sabtu (15/10/2022). Empat pekan setelah kenaikan harga BBM, tingkat belanja masyarakat sedikit lebih rendah. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga berpotensi melambat. Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu kedua Oktober 2022, Bank Indonesia (BI) memperkirakan, tingkat inflasi sampai pekan kedua Oktober 2022 sebesar 0,05 persen secara tahunan.
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Penjual sayur mayur menunggu pembeli di Pasar Smep, Kota Bandar Lampung, Lampung, Sabtu (15/10/2022). Empat pekan setelah kenaikan harga BBM, tingkat belanja masyarakat sedikit lebih rendah. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga berpotensi melambat. Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu kedua Oktober 2022, Bank Indonesia (BI) memperkirakan, tingkat inflasi sampai pekan kedua Oktober 2022 sebesar 0,05 persen secara tahunan.

JAKARTA, KOMPAS – Menjelang akhir tahun, realisasi belanja pemerintah masih belum ideal, terutama di sejumlah pos anggaran yang khusus dialokasikan untuk mengantisipasi tren inflasi dan menjaga daya beli. Peran instrumen fiskal sebagai peredam guncangan di kala krisis perlu lebih dioptimalkan lagi untuk melindungi warga dan menjaga momentum pemulihan ekonomi.

Kementerian Keuangan mencatat, realisasi belanja negara sampai September 2022 mencapai Rp 1.913,9 triliun atau terserap 61,6 persen dari target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 sebesar Rp 3.106,4 triliun.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan