Pemberdayaan
Berbagai Tantangan Hadang Koperasi
Pengelola koperasi perlu membuka komunikasi dengan anggota terkait hambatan yang dihadapi. Lewat upaya ini, koperasi juga mendapat masukan dan kritik dari anggota sehingga mereka merasa lebih terlibat serta percaya.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F07%2Fb28de12f-4b78-4e19-a5d8-62bc5cb2cbf2_jpg.jpg)
Sapi-sapi dikembangbiakkan oleh koperasi petani, di Desa Sei Mencirim, Deli Serdang, Sumatera Utara, 26 Juni 2021.
JAKARTA, KOMPAS — Dalam peringatan ke-74 tahun Koperasi Indonesia pada Senin (12/7/2021), di tengah keberhasilan sejumlah koperasi, berbagai tantangan masih menghadang lembaga yang bertumpu pada kebersamaan antaranggota itu. Tantangan ini berupa minimnya literasi tentang koperasi serta lemahnya tata kelola dan pengawasan.
Dalam wawancara khusus dengan Kompas pada pekan lalu, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki mengakui, kasus-kasus muncul terkait koperasi simpan pinjam (KSP), seperti gagal bayar. ”Ada koperasi yang menyimpang, kurang mematuhi regulasi, tidak menjalankan rapat anggota tahunan (RAT), dan menginvestasikan modal anggota secara salah sehingga gagal bayar,” tuturnya.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 1 dengan judul "Berbagai Tantangan Hadang Koperasi ".
Baca Epaper Kompas