logo Kompas.id
EkonomiEfek Rambatan Ekonomi AS...
Iklan

Efek Rambatan Ekonomi AS Bayangi Kinerja APBN 2022

Perubahan kebijakan moneter di Amerika Serikat berpotensi menciptakan efek rambatan berupa volatilitas dan ketidakpastian di sektor keuangan Indonesia.

Oleh
Dimas Waraditya Nugraha
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/PMGw3b2Wf-PeErz1Txdd9dh-1Iw=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F05%2F1dd72074-a7c2-4d7b-a9a6-b65e411f5562_jpg.jpg
Kompas/Heru Sri Kumoro

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan), mewakili pemerintah, memberikan dokumen tentang Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal RAPBN 2022 kepada Ketua DPR Puan Maharani saat Rapat Paripurna DPR di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/5/2021).

JAKARTA, KOMPAS — Kinerja APBN 2022 masih akan dibayangi oleh sejumlah tantangan, antara lain efek rambatan dari pemulihan negara-negara maju dan fluktuasi harga komoditas. Di samping itu, ekonomi Indonesia tahun depan juga masih bergantung pada penanganan kesehatan dan vaksinasi Covid-19.

”Pemulihan negara-negara berpengaruh seperti Amerika Serikat (AS) dan China memiliki efek rambatan yang berimplikasi terhadap perekonomian global. Itu yang mungkin kita harus waspadai,” kata  Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja bersama anggota Komisi XI DPR, Selasa (8/6/2021).

Editor:
M Fajar Marta
Bagikan