logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊImpor Garam Sulit Dibendung
Iklan

Impor Garam Sulit Dibendung

Peningkatan impor garam tahun ini diprediksi membuat petambak garam semakin tidak bersemangat untuk berproduksi. Stok garam rakyat masih berlimpah karena sisa produksi tahun lalu belum terserap.

Oleh
BM Lukita Grahadyarini
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/JgXL9-03CDTzZnHJ6pNyUcv5aL0=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2F317c858d-6c14-40ee-9b6a-d923dab6cca2_jpg.jpg
Kompas/Agus Susanto

Petani garam Watiwah memasak garam halus di Desa Nangahale, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, NTT, Selasa (1/8/2017). Dalam sehari biasanya ia bisa memasak tiga karung garam kasar untuk dijadikan garam halus, tetapi kini hanya bisa mendapatkan bahan baku satu karungpun sudah bersyukur.

JAKARTA, KOMPAS β€” Impor garam industri tahun 2021 diperkirakan bakal mencapai 3.077.901 ton. Swasembada garam industri akan sulit dicapai karena kebutuhan garam industri terus meningkat. Sementara kapasitas lahan dan produksi garam nasional terbatas.

Data yang dikutip Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menyebutkan, produksi garam nasional tahun 2021 ditaksir 2,1 juta ton. Sementara kebutuhan garam nasional berkisar 4,67 juta ton dan impor garam tahun ini diperkirakan 3,07 juta ton.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan