logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanPemulihan ”Learning Loss”...
Iklan

Pemulihan ”Learning Loss” Perlu Serius Dilakukan

Mengejar ketertinggalan pembelajaran akibat pandemi Covid-19 membutuhkan sinergi guru, sekolah, dan pemerintah daerah.

Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/WCxxQh9SflR6nEbmOYFZ5nRqhq0=/1024x746/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F12%2FIMG_20211213_183212_1639395295.jpg
DOKUMENTASI IDISDIKBUD KABUPATEN BULUNGAN

Guru SDN 009 Desa Wono Mulyo, Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, Desi Estikasari, melakukan asesmen formatif kepada siswa kelas VI SD. Ternyata, pembelajaran yang tidak optimal selama hampir dua tahun berdampak buruk terhadap kelancaran siswa dalam membaca.

JAKARTA, KOMPAS — Kehilangan capaian pembelajaran atau learning loss dalam penguasaan kompetensi literasi dan numerasi dialami anak-anak, terutama di jenjang sekolah dasar, selama pandemi Covid-19. Untuk itu, pemulihan pembelajaran anak-anak kelas bawah hingga kelas atas perlu dilakukan serius dengan melibatkan guru, sekolah, dan pemerintah daerah secara sinergis.

Di acara Talkshow dan Rapat Korodinasi Refleksi Penyebarluasan Program Literasi Kelas Tinggi Berbasis Kelompok Kerja Guru (KKG) di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, secara daring dan luring, Senin (12/12/2021), guru SDN 009 Desa Wono Mulyo, Kecamatan Tanjung Palas Timur, Desi Estikasari, mengatakan, guru sudah disiapkan untuk melakukan tes diagnostik kognitif dan nonkognitif kepada siswa ketika pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dilakukan. Guru kelas VI ini menemukan dua dari 18 siswa di kelasnya tidak bisa membaca.

Editor:
Adhitya Ramadhan
Bagikan