logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊPenyederhanaan Kurikulum...
Iklan

Penyederhanaan Kurikulum Dijalankan, Sekolah Boleh Memilih

Dalam dua tahun ke depan, sekolah akan diberi pilihan maksimum untuk menggunakan kurikulum yan disederhanakan atau kurikulum prototipe. Seperti semangat Merdeka Belajar, sifatnya adalah tawaran, bukan keharusan.

Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/hi9s8zWSvlvYJn9x2dxa-ehsMcI=/1024x581/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F02%2Fkompas_tark_10692954_40_0.jpeg
Kompas

Siswa-siswi SD Negeri Basirih 10 Banjarmasin Selatan menggunakan perahu menuju ke sekolah, Kamis (11/12/2014). Sekolah yang berada di daerah pinggiran Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, ini menjadi satu-satunya sekolah di Banjarmasin yang belum memiliki akses jalan darat. Dengan prasarana dan sarana yang minim, sekolah ini tetap melaksanakan Kurikulum 2013.

JAKARTA, KOMPAS β€” Penyederhanaan dan perampingan Kurikulum 2013 diyakini akan mampu mengatasi dampak penurunan capaian pembelajaran atau learning loss yang terjadi di masa pandemi Covid-19. Karena itu, dalam dua tahun ke depan, kurikulum yang disederhanakan atau yang saat ini disebut kurikulum prototipe bisa jadi pilihan sekolah untuk mencapai pemulihan pendidikan bagi peserta didik.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim dalam wawancara khusus dengan harian Kompas, Senin (22/11/2021), mengatakan, keyakinan perlunya menerapkan kurikulum yang disederhanakan atau dirampingkan berkaca dari implementasi Kurikulum Darurat yang ditawarkan Kemendikbudristek selama penutupan sekolah akibat pandemi Covid-19. Riset besar dilakukan pada sekitar 20.000 siswa untuk membandingkan dampak learning loss bagi yang menggunakan Kurikulum Darurat dan Kurikulum 2013.

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan