logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊPerluas Akses Teknologi untuk ...
Iklan

Perluas Akses Teknologi untuk Pendidikan di Semua Wilayah Indonesia

Pembelajaran daring menjadi salah satu solusi ketika sekolah ditutup karena pandemi Covid-19. Namun, ketidaksetaraan dalam akses teknologi untuk pembelajaran daring bisa memperdalam kesenjangan pendidikan.

Oleh
Yovita Arika
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/zhHPPNu1nTwbPjW4EaWW7NZmQDw=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2F20200512dra161_1589464497.jpg
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Kepala Dusun Warsino (49) dan peta Bukit Temulawak di Dusun Petir B, Desa Petir, Kecamatan Rongkop, Gunung Kidul, yang menjadi tempat untuk mengirimkan tugas sekolah secara daring, Selasa (12/5/2020). Bukit Temulawak merupakan satu-satunya lokasi di dusun itu tempat warga dapat mengakses jaringan internet melalui operator telepon seluler.

JAKARTA, KOMPAS β€” Pembelajaran daring menjadi salah satu solusi menjaga keberlanjutan pendidikan selama masa pandemi Covid-19, tetapi sekaligus meminggirkan siswa yang tidak memiliki akses teknologi, baik internet maupun perangkat teknologi informasi. Kerja sama antarkementerian dibutuhkan untuk memperluas akses teknologi untuk pendidikan.

Berdasarkan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 40.779 atau sekitar 18 sekolah dasar dan menengah tidak memiliki akses internet. Selain itu, 7.552 sekolah atau sekitar 3 persen belum terpasang listrik.

Editor:
ilhamkhoiri
Bagikan