Membangun keamanan finansial butuh waktu panjang dan konsistensi. Salah satu jalannya bisa melalui asuransi dan investasi.

Produk asuransi ”unitlink” masih diminati terutama oleh kalangan menengah atas yang betul-betul memahami investasi.

Premi asuransi jiwa tumbuh sebesar 2,09 persen secara tahunan dengan nilai sebesar Rp 45,78 triliun.

Publik diharapkan dapat lebih bijak memilih produk asuransi, terutama yang dikaitkan dengan investasi.

Pendapatan asuransi jiwa masih didominasi oleh salah satu produk yang dikaitkan investasi atau paydi, yakni ”unitlink”.

OJK meminta 3 perusahaan asuransi (Prudential, AIA Indonesia, AXA Mandiri) menghentikan sementara penjualan unitlink melalui perbankan sampai penyelesaian sengketa dan kewajiban nasabah terselesaikan.

Banyaknya nasabah yang merasa dikecewakan oleh produk unitlink, membuat pamor produk itu meredup. Revisi aturan oleh OJK diharapkan memperkuat kembali bisnis asuransi sekaligus meningkatkan perlindungan konsumen.

Hakikat dari perusahaan asuransi adalah memberikan proteksi. Dalam perkembangan, mereka malah menawarkan produk ”unitlink” yang mencampuradukkan proteksi dan investasi. Keduanya adalah dua hal yang saling berkebalikan.