Defisit transaksi berjalan Indonesia melebar empat kali lipat dari 2,04 miliar dollar AS pada 2023 menjadi 8,85 miliar dollar AS pada 2024.

Transaksi berjalan triwulan I-2024 melebar dua kali lipat dibandingkan dengan triwulan IV-2023.

Kenyamanan cenderung melenakan. Kondisi itu juga terjadi pada komoditas yang sekian tahun lamanya dijual begitu saja dalam bentuk mentah.

Neraca pembayaran Indonesia atau NPI tahun 2022 tercatat surplus 4,0 miliar dollar AS. Kinerja ini menurun dibandingkan NPI 2021 yang tercatat surplus 13,5 miliar dollar AS.

Transaksi berjalan sepanjang tahun ini akan defisit di bawah 1 persen terhadap PDB. Namun, posisi defisit transaksi berjalan diperkirakan akan kembali meningkat pada tahun depan seiring dengan pemulihan ekonomi.

Pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin dihadapkan pada keharusan mereorientasi strategi industralisasi.

Untuk menutup defisit transaksi berjalan, Indonesia membutuhkan pasokan dollar AS dengan mengundang investor asing, yang sebenarnya justru akan makin memperbesar defisit ke depan.

Pariwisata menjadi salah satu sektor andalan Indonesia untuk menekan defisit transaksi berjalan. Larangan bepergian Pemerintah China bagi warganya bisa berdampak pada dunia pariwisata Indonesia.