Fransiskus mengajak kita menyelamatkan manusia dari krisis kemanusiaan yang menjerumuskan pada kehancuran.

Hukum tak lagi berdaulat sesuai impian pendiri republik, tetapi tunduk pada kehendak penguasa yang bermental kolonial.

Jatuhnya demokrasi memungkinkan terjadi melalui peran ”the indispensable partners” bagi pemimpin otoriter populis.

Terhadap elite politik yang mau beraliansi dengan pemimpin otoriter populis, hukum tidak ditegakkan.

Tinta merah Megawati mengingatkan para hakim MK pada amanah konstitusi sebagai penjaga konstitusi.

Tanpa ikhtiar bersama untuk merawat demokrasi, ia bisa rusak dan bahkan mati di tangan tiran.

Akar kejahatan yang merusak sendi dan tatanan republik berasal bukan dari luar, melainkan dari dalam diri bangsa.

Pemilu jadi penentu masa depan republik. Dengan akal budi dan hati nurani, kita memilih pemimpin yang humanis.