Natal yang dirayakan secara sederhana untuk berbagi kebahagiaan bersama siswa berkebutuhan khusus.

Ide ini berawal dari keprihatinan Mensos Risma pada difabel yang tidak didampingi secara khusus di SLB. Kemensos tidak masuk sampai ke ranah pendidikan, tetapi mereka akan membantu mengisi kekurangan di SLB tersebut.

Spritualitas Venerate Vitam, Hormatilah Kehidupan, menghidupi 70 tahun perjalanan Yayasan Karya Murni menyelenggarakan sekolah luar biasa. Dari masa ke masa menempanya memperjuangkan masa depan cerah anak disabilitas.

Anak dengan disabilitas masih sulit diterima di sekolah umum karena keterbatasan SDM dan fasilitas di sekolah. Sekolah umum didorong lebih terbuka menerima anak dengan disabilitas dan menyediakan fasilitas dan pengajar.

Sekolah inklusi belum diutamakan dalam sistem pendidikan nasional. Masih ada segregasi sekolah sehingga tanggung jawab pendidikan inklusif belum merata.

Anak-anak dengan disabilitas masih jauh tertinggal akses pendidikannya. Karena itu, pendidikan inklusif di sekolah reguler jadi harapan tersedianya akses pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus.

Siswa SLB Fajar Harapan, Surbaya, mendapatkan sejumlah pelatihan agar mandiri setelah lulus sekolah.

Dengan keterbatasan fisik dan mental, para siswa antusias mengikuti aneka perlombaan memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.