Sejak tahun 2014, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah membuka program bagi siswa miskin melalui pendidikan gratis di SMK Negeri Jawa Tengah.

Pendidikan vokasi dibutuhkan untuk menyiapkan tenaga kerja terampil dan selaras dengan perkembangan industri. Pemutakhiran kompetensi peserta didik dan dosen pendidikan vokasi dibutuhkan untuk meningkatkan daya saing.

Metode pembelajaran campuran, seperti pembelajaran tatap muka (PTM) saat ini, sangat dibutuhkan untuk membantu siswa kejuruan meningkatkan kemampuan mereka.

Praktik sekolah kejuruan dalam situasi normal baru.

Meski Pemerintah Kota Bogor belum mengeluarkan aturan dan membuka kembali kegiatan belajar mengajar di kelas, sekolah ini mempersiapkan diri jika sewaktu-waktu kegiatan sekolah kembali diizinkan.

Persiapan ini dilakukan SMKN 26 Rawamangun yang ditunjuk sebagai posko PPDB untuk melayani peserta penerimaan calon peserta didik sejumlah sekolah di area Timur I.

Berhadapan dengan revolusi industri keempat, SMK masih berkutat dengan tiga persoalan mendasar. Satu persoalan tak mudah dituntaskan karena menyangkut dua sisi mutu manusia.

Kompetensi lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) yang tidak relevan menyebabkan minimnya serapan di dunia kerja. Dari survei angkatan kerja nasional (Sakernas), angka pengangguran SMK lebih tinggi daripada SMA.