logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊJalan Terjal SMK Era Digital
Iklan

Jalan Terjal SMK Era Digital

Berhadapan dengan revolusi industri keempat, SMK masih berkutat dengan tiga persoalan mendasar. Satu persoalan tak mudah dituntaskan karena menyangkut dua sisi mutu manusia.

Oleh
MB DEWI PANCAWATI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/UYe1nDxJ4otfsif7PrHOrLV2wsY=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2Fa68f94a4-56bd-422f-86dc-ac30e3996d4a_jpeg.jpg
KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA

Suguhan tarian yang dibawakan siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Lingsar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, saat acara peluncuran Sekolah Mandiri Energi di sekolah tersebut, Jumat (31/1/2020).

SMK, pendidikan menengah vokasi yang digadang-gadang sebagai pencipta sumber daya manusia terampil dan bermutu, masih harus menghadapi rentetan panjang persoalan.

Idealnya, sekolah menengah kejuruan (SMK) didesain untuk menciptakan lulusan yang siap masuk dunia kerja dengan kemampuan teknis yang mereka miliki. Sementara SMK justru tercatat sebagai salah satu penyumbang pengangguran tertinggi.

Editor:
Bagikan