Perang masa depan mengombinasikan senjata berkecapatan tinggi, presisi, kecerdasan buatan, dan jejaring data intelijen.

Serangan Iran ke Israel menjawab pertanyaan dunia soal kemampuan Iran menembakkan rudal hipersonik.

Peluncuran rudal itu dikhawatirkan semakin memanaskan situasi di Semenanjung Korea. Jepang turut mengawasi.

Tidak ada ancaman yang statis. Kini sejumlah negara telah mengembangkan sistem rudal anti-rudal hipersonik. Israel menjadi yang terdepan dengan sistem SkySonic.

Admiral Gorshkov bukan kapal perang pertama dari Eropa yang menuju sisi barat Indo-Pasifik. Inggris, Perancis, dan Jerman sudah lebih dulu bolak-balik berlayar di kawasan ini.

Rusia memandang AS dan Ukraina terus melakukan tindakan yang provokatif yang kontraproduktif bagi kemungkinan terbukanya perdamaian. Hal ini jadi pembenaran bagi Rusia untuk terus mengembangkan potensi militernya.

Departemen Keuangan AS mendaftar sebanyak 13 perusahaan di China daratan, Hong Kong, dan Uni Emirat Arab, memfasilitasi penjualan produk minyak dan petrokimia Iran senilai ratusan juta dollar AS ke pembeli di Asia Timur.

Negara-negara di Asia Timur berlomba mengembangkan kapasitas persenjataannya. Jepang misalnya berambisi memiliki rudal hipersonik canggih pada 2030.