logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊTaji Rudal Hipersonik Mulai...
Iklan

Taji Rudal Hipersonik Mulai Terkikis

Tidak ada ancaman yang statis. Kini sejumlah negara telah mengembangkan sistem rudal anti-rudal hipersonik. Israel menjadi yang terdepan dengan sistem SkySonic.

Oleh
BONIFASIUS JOSIE SUSILO HARDIANTO
Β· 1 menit baca
Foto yang dirilis Kementerian Pertahanan Rusia, 19 Februari 2022, memperlihatkan seorang petugas tengah memeriksa kesiapan jet tempur MiG-31K yang akan mengangkut rudal hipersonik Kinzhal. Kinzhal telah digunakan dalam dua kesempatan di Ukraina, masing-masing pada Maret 2022 dan 9 Maret 2023.
RUSSIAN DEFENSE MINISTRY PRESS SERVICE VIA AP

Foto yang dirilis Kementerian Pertahanan Rusia, 19 Februari 2022, memperlihatkan seorang petugas tengah memeriksa kesiapan jet tempur MiG-31K yang akan mengangkut rudal hipersonik Kinzhal. Kinzhal telah digunakan dalam dua kesempatan di Ukraina, masing-masing pada Maret 2022 dan 9 Maret 2023.

Muncul sebagai faktor pembeda, diyakini sulit dicegat karena cepat dan mampu bermanuver, kedigdayaan rudal hipersonik mulai terkikis. Palagan Ukraina menjadi ajang pembuktian ketika salah satu rudal hipersonik andalan Rusia, Kinzhal dapat dirontokkan oleh sistem pertahanan anti-rudal Patriot buatan Amerika Serikat. Di palagan Ukraina tampak bahwa kecepatan dan kemampuan bermanuver yang menjadi β€˜andalan’ sistem rudal hipersonik bukanlah jaminan untuk dapat dan berhasil menghancurkan target.

Berbeda dari rudal balistik atau rudal konvensional lainnya, United States Naval Institute menyebutkan, rudal hipersonik mampu melesat dengan kecepatan 5 Mach atau lima kali kecepatan suara – kurang lebih 1 mil per detik. Tak hanya cepat, rudal itu juga mampu terbang rendah dan bermanuver dalam kecepatan sangat tinggi yang lintasannya tidak dapat diprediksi.

Editor:
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
Bagikan