Lebih dari 30 kelompok masyarakat sipil di Hong Kong, termasuk Front Hak Asasi Manusia Sipil (CHRF), telah dibubarkan karena kuatnya tekanan China.

Pemerintah China berang dengan tindakan konsulat AS dan Uni Eropa di Hong Kong yang ikut memperingati Tragedi Tiananmen. China mendesak mereka tidak ikut campur soal urusan Hong Kong.

Polisi Hong Kong mengonfirmasi penangkapan 47 aktivis yang masing-masing dituduh melakukan konspirasi untuk melakukan subversi, salah satu tindak kejahatan yang diatur dalam UU Keamanan Nasional yang diterapkan.

Lima belas anggota parlemen di Dewan Legislatif Hong Kong mundur sebagai kelanjutan gerakan prodemokrasi sejak China memberlakukan UU Keamanan Nasional tahun ini.

Pascaperingatan 31 tahun Tragedi Lapangan Tiananmen di Hong Kong, kelompok prodemokrasi Hong Kong tetap turun ke jalan menggemakan demokrasi dan kebebasan Hong Kong dari China.

Keinginan China menerapkan UU keamanan di Hong Kong dan Makau terus memicu reaksi keras negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat.