Pilkada 2024 di Banten di satu sisi menggeser dominasi dinasti politik, tetapi di sisi yang lain wajah politik kekerabatan tetap menguat di wilayah ini.

Sulit bagi orang muda pada umumnya untuk jadi anggota dewan. Namun, itu tak berlaku bagi yg memiliki keluarga politisi.

Formappi khawatir ikatan kekerabatan di antara anggota DPR bakal mengganggu kerja-kerja lembaga legislatif.

Pilkada Kendari diwarnai tiga bakal calon dari ”klan” politik wilayah ini. Cerminan dominasi politik kekerabatan.

Lolosnya caleg bekas koruptor bisa menandakan parpol sengaja menyediakan ”saringan bocor” bagi para calegnya. Ini terlihat dari lemahnya tugas nobel parpol dalam melakukan fungsi rekrutmen dan kaderisasi.

Sejumlah parpol mendaftarkan kerabat dari pimpinan parpol yang tengah menjabat di eksekutif ataupun legislatif sebagai bakal caleg. Strategi yang dinilai sebagai jalan pintas parpol untuk meraup suara.

Kasus jual beli jabatan yang melibatkan Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari dan suaminya, Hasan Aminuddin, menguatkan watak dinasti politik yang kerap berujung pada korupsi.

Pascareformasi, nama-nama kerabat pejabat bermunculan mencalonkan diri sebagai kepala daerah. Sistem pemilihan langsung mendukung bagi para kerabat pejabat untuk ramai-ramai mencalonkan diri sebagai kepala daerah.