Kerja sama pemerintah dan swasta menghasilkan modul pencegahan tengkes atau ”stunting” untuk masyarakat. Modul ini telah diterapkan di sejumlah desa dan menunjukkan dampak positif.

Digitalisasi penanganan tengkes dapat menjadi salah satu upaya untuk mempercepat capaian target penurunan tengkes di Indonesia. Namun, keterbatasan jaringan internet dan layanan komunikasi masih menjadi kendala.

Penyaluran pemberian makanan tambahan untuk anak dengan tengkes belum terealisasi hingga Juni 2022. Hal ini dikhawatirkan dapat menghambat percepatan penurunan prevalensi tengkes di Indonesia.