logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊDigitalisasi Dorong Percepatan...
Iklan

Digitalisasi Dorong Percepatan Penanganan Tengkes

Digitalisasi penanganan tengkes dapat menjadi salah satu upaya untuk mempercepat capaian target penurunan tengkes di Indonesia. Namun, keterbatasan jaringan internet dan layanan komunikasi masih menjadi kendala.

Oleh
DEONISIA ARLINTA
Β· 1 menit baca
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengukur tinggi badan seorang anak di Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, Selasa (22/3/2022). Sebanyak 48 dari 100 anak balita di sana mengalami <i>stunting</i>.
ARSIP BKKBN

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengukur tinggi badan seorang anak di Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, Selasa (22/3/2022). Sebanyak 48 dari 100 anak balita di sana mengalami stunting.

JAKARTA, KOMPAS β€” Target penurunan angka tengkes hingga di bawah 14 persen harus dicapai dalam waktu dua tahun. Karena itu, berbagai langkah percepatan dilakukan untuk mencapai target tersebut, salah satunya melalui digitalisasi penanganan tengkes.

Deputi Bidang Advokasi Penggerakan dan Informasi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sukaryo Teguh Santoso, di Jakarta, Rabu (20/7/2022), menuturkan, merujuk pada data survei status gizi di Indonesia, prevalensi tengkes atau stunting pada 2021 sebesar 24,4 persen. Itu artinya target penurunan tengkes pada 2024 cukup ambisius.

Editor:
EVY RACHMAWATI
Bagikan