Modul Penanganan Tengkes Diterapkan di Masyarakat
Kerja sama pemerintah dan swasta menghasilkan modul pencegahan tengkes atau ”stunting” untuk masyarakat. Modul ini telah diterapkan di sejumlah desa dan menunjukkan dampak positif.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2019%2F11%2F24%2Fc2346b9f-755d-462f-b78a-0fcbfee54830_jpg.jpg){kind=logo}
Anak-anak mengikuti pemeriksaan stunting pada acara IDI untuk Indonesia (IDINESIA) di Pintu Lima, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (24/11/2019).
JAKARTA, KOMPAS — Sejumlah modul penanganan tengkes atau stunting mulai diterapkan di sejumlah daerah, salah satunya Jawa Barat. Modul itu mencakup edukasi perilaku pencegah tengkeske ibu hamil, remaja putri, ayah, dan kader desa.
Modul tersebut merupakan hasil kerja sama Kementerian Sosial dengan Tanoto Foundation yang berlangsung selama dua tahun terakhir. Kerja sama dilakukan melalui Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan Profesi (Pusdiklatbangprof) Kementerian Sosial serta Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung. Kedua lembaga ini yang mengembangkan modul penanganan tengkes.