Setelah pulang ke kampung halaman untuk berlebaran, saatnya para pemudik kembali ke perantauan mereka.

Mudik menjadi budaya di Indonesia, tetapi juga ditemukan di negara lain di dunia.

Di tengah rangkaian perayaan HUT Jakarta, pendatang dan pekerja informal berpenghasian jauh dari UMR banyak yang belum merasakan kehadiran pemerintah. Hunian mereka kurang layak, akses ke layanan kesehatan pun minim.

Kondisi pandemi yang belum berakhir jelang perayaan Natal tahun ini memaksa para perantau kembali urung mudik. Mereka rela memendam rindu dengan keluarga demi tidak membawa petaka.

Pemkab Brebes, Jateng, mengimbau warganya untuk tidak kembali ke perantauan sampai kondisi aman dari Covid-19. Pemkab Brebes akan merumuskan kebijakan untuk mengatasi persoalan warga yang belum bisa kembali merantau.

Pembatasan sosial berskala besar untuk menekan penyebaran Covid-19 tak sepenuhnya menghalangi niat warga untuk mudik.

Menyusul penolakan berlayar kapal milik PT Pelni dan ASDP di Nusa Tenggara Timur, ratusan warga NTT di perantauan sulit kembali ke kampung halaman. Mereka meminta pemerintah provinsi meninjau kembali kebijakan itu.

Perangkat budaya berpadu dengan keinginan memperbaiki taraf hidup dan mengejar ilmu/pendidikan turut mengukuhkan merantau sebagai bagian bagi kelompok etnis Minangkabau.