Sementara generasi mudanya memilih hidup melambat, giliran generasi tua di China kemungkinan pensiun mereka ditunda.

Ujian masuk perguruan tinggi China dimulai. Masa depan generasi muda ditentukan dari hasil ujian ini.

Selain berbagai kebijakan berbasis tunjangan, juga harus ada pembenahan dalam hal-hal substantif, seperti pembagian tanggung jawab yang adil jender. Ini yang dilakukan Pemerintah China agar warganya mau berkeluarga.

Dampak penurunan populasi China dirasakan produsen produk bayi dan anak-anak di China. Untuk mengatasi penurunan pendapatan, mereka mengembangkan produk orang dewasa dan memperlebar pasar ke luar negeri.

Masalah menurunnya angka kelahiran sangat penting bagi keberlanjutan suatu bangsa. Menurut laporan di jurnal ilmiah ”Lancet”, pada 2100 sebanyak 23 negara maju akan kehilangan setengah penduduknya.

Keuangan China masih tiris. Pemerintah bereaksi dengan memangkas layanan asuransi kesehatan untuk kalangan pensiunan.

Periode pertumbuhan populasi negatif sedang melanda China. Dalam hitungan beberapa dekade ke depan, Indonesia bisa mengalami krisis demografi serupa.

Angka kelahiran di China semakin menurun dan kini sudah disalip oleh angka kematian. Warga negara itu semakin enggan memiliki anak karena berbagai alasan.