logo Kompas.id
RisetAnalisis Litbang “Kompas”:...
Iklan

Analisis Litbang “Kompas”: Populasi China Menyusut dan Artinya bagi Indonesia

Periode pertumbuhan populasi negatif sedang melanda China. Dalam hitungan beberapa dekade ke depan, Indonesia bisa mengalami krisis demografi serupa.

Oleh
Yohanes Mega Hendarto
· 0 menit baca
Seorang anak memberi makan merpati di sebuah taman di Beijing, China, Kamis, 13 Januari 2022. Jumlah bayi yang lahir di China terus menyusut tahun lalu dalam tren selama satu dekade, data resmi menunjukkan Senin, 17 Januari, sebagai penurunan tenaga kerja menambah tekanan pada ambisi Partai Komunis yang berkuasa untuk meningkatkan kekayaan nasional dan pengaruh global.
AP PHOTO/NG HAN GUAN

Seorang anak memberi makan merpati di sebuah taman di Beijing, China, Kamis, 13 Januari 2022. Jumlah bayi yang lahir di China terus menyusut tahun lalu dalam tren selama satu dekade, data resmi menunjukkan Senin, 17 Januari, sebagai penurunan tenaga kerja menambah tekanan pada ambisi Partai Komunis yang berkuasa untuk meningkatkan kekayaan nasional dan pengaruh global.

China kini telah memulai periode penurunan populasi yang diperkirakan berlanjut pada tahun-tahun mendatang. Pergeseran demografi yang sedang berlangsung di China disebabkan oleh banyak faktor dan berdampak besar pada berbagai aspek kehidupan. Fenomena tersebut dapat pula terjadi di Indonesia.

Kabar cukup mengejutkan datang dari China, tempat negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia itu kini mengalami penurunan jumlah penduduk. Pada 17 Januari 2023 lalu, Biro Pusat Statistik Nasional China menyebutkan selama tahun 2022 penduduk China berkurang 850.000 jiwa, yakni dari 1,412 miliar jiwa susut menjadi 1,411 miliar orang. Hal ini kemungkinan menjadi pertanda awal periode penurunan populasi negeri ”Tirai Bambu” tersebut. Hal ini mengindikasikan bahwa upaya besar Pemerintah China untuk membalikkan tren penurunan tersebut belum berhasil diwujudkan.

Editor:
BUDIAWAN SIDIK ARIFIANTO
Bagikan