Keluarga yang berisiko mengalami tengkes ini di antaranya tidak memiliki jamban layak, tidak ada akses air minum yang layak, dan tergolong keluarga Pus 4 Terlalu.

Dengan kenaikan harga-harga pangan saat ini, termasuk beras, upaya untuk mengatasi ”stunting” bakal lebih sulit.

Tim dosen dari IPB University mengembangkan aplikasi Baby Meal Planner yang membantu orangtua merencanakan menu MPASI.

Pangan lokal tak hanya dekat dengan masyarakat, tetapi juga memiliki nilai gizi yang baik untuk mencegah anak mengalami tengkes atau ”stunting”.

Kolaborasi, kerja sama, dan kepedulian dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk mengatasi masalah di perkotaan, salah satunya tengkes. Hal ini sangat diperlukan karena pemerintah tak mungkin menangani masalah sendiri.

Kolaborasi berbagai pihak masih diperlukan untuk mengatasi tengkes di ”Bumi Antasari”, Kalimantan Selatan.

Gizi buruk dan ”stunting” tidak semata-mata karena keterbatasan akses pada makanan bergizi. Hal ini juga dipengaruhi pola asuh keluarga, literasi pangan sehat, selain pencemaran lingkungan.

Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, membagikan tablet tambah darah untuk remaja putri siswi SMP agar mereka tak mengalami anemia. Program ini merupakan bagian dari aksi bersama cegah ”stunting” sejak dini.