logo Kompas.id
HumanioraTekan Risiko ”Stunting” dengan...
Iklan

Tekan Risiko ”Stunting” dengan Pangan Lokal

Pangan lokal tak hanya dekat dengan masyarakat, tetapi juga memiliki nilai gizi yang baik untuk mencegah anak mengalami tengkes atau ”stunting”.

Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
· 1 menit baca
Jagung yang pernah menjadi pangan utama masyarakat di sebagian wilayah di Sulawesi Tenggara ditampilkan dalam pameran Hari Pangan Sedunia di Kendari, Sulawesi Tenggara, Minggu (3/11/2019).
SAIFUL RIJAL YUNUS

Jagung yang pernah menjadi pangan utama masyarakat di sebagian wilayah di Sulawesi Tenggara ditampilkan dalam pameran Hari Pangan Sedunia di Kendari, Sulawesi Tenggara, Minggu (3/11/2019).

JAKARTA, KOMPAS — Anak bawah lima tahun dengan berat badan stagnan perlu diperiksa kesehatannya karena berpotensi mengalami gizi buruk lalu tengkes (stunting). Untuk pencegahan, anak balita mesti diberi makanan tambahan berbasis pangan lokal. Selain dekat dengan masyarakat, pangan lokal dipilih karena bisa berdampak ke pemenuhan gizi keluarga.

Hal ini disampaikan saat Publikasi Data Intervensi Spesifik dan Sensitif Bidang Kesehatan: Percepatan Penurunan Stunting Triwulan II-2023, Rabu (6/9/2023), secara daring. Data dihimpun oleh Kementerian Kesehatan ke 38 provinsi.

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan