Daerah penyumbang migrasi terbesar di Indonesia cenderung akan menjadi pusat tujuan pemudik setiap menjelang Idul Fitri.

Saat ini tumbuh pesimisme yang kental untuk ”menyatukan” pertumbuhan ekonomi dengan pemerataan. Pertumbuhan ekonomi yang beralas kelompok kaya menciptakan ketimpangan. Ketimpangan itu telah menjadi puncak labirin.

Hasil capaian pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak serta-merta merapatkan jurang kaya miskin sebagaimana cita-cita ideologis Pancasila. Sejak Orba pertumbuhan tinggi malah melanggengkan strutur ekonomi oligopolistis.

Tahun 1960, jalan Trans-Kalimantan kali pertama dibangun dengan mimpi besar membangun ibu kota di Pulau Borneo. Kini, 61 tahun kemudian, konektivitas mulai terbangun, tapi masih ada pekerjaan rumah yang perlu dituntaskan

Petani sawit mandiri belum menikmati kenaikan harga TBS yang cukup signifikan dari kenaikan harga CPO. Adapun perajin dan pengusaha kecil menengah furnitur berhadapan dengan melambungnya tarif pengiriman kontainer.

Pemulihan ekonomi idealnya inklusif dan berkualitas sehingga tak hanya dinikmati segelintir pihak, tapi semua masyarakat.

Pemerataan pembangunan ekonomi perlu terus didorong melalui konektivitas antarwilayah. Konektivitas dapat mendorong distribusi barang dan jasa serta menggerakkan ekonomi wilayah.

Pemindahan ibu kota negara sebagai salah satu upaya pemerataan ekonomi tertahan pandemi. Di sisi lain, target keluar dari jebakan kelas menengah pada 2045 bisa tak tercapai.