logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊDi Balik Status Negara...
Iklan

Di Balik Status Negara Berpendapatan Menengah Rendah

Status Indonesia sebagai negara berpendapatan menengah rendah memberi dampak pada dua sisi. Di satu sisi ada dampak positif bagi Indonesia, salah satunya adalah fasilitas pembebasan tarif.

Oleh
Antonius Purwanto
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/2-RT9Af1l7s1EvtBrG_PEJiKHyg=/1024x694/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F07%2Fb34306aa-68c0-4da7-83bc-719d64ababd1_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Tukang servis telepon seluler menawarkan jasanya di pinggir jalan Mayjen Sutoyo, Cililitan, Jakarta Timur, Selasa (13/7/2021). Mereka adalah para tukang servis telepon seluler di pusat perbelanjaan PGC Cililitan yang ditutup sementara karena pelaksanaan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat. Para pekerja informal ini terpaksa turun ke jalan karena alasan ekonomi.

Indonesia menyandang lagi status sebagai negara berpendapatan menengah rendah tahun ini. Status yang disematkan Bank Dunia ini memberikan tantangan di tengah upaya pemulihan ekonomi Indonesia akibat pandemi Covid-19.

Bank Dunia, dalam laporan ”World Bank Country Classifications by Income Level: 2021-2022” menempatkan kembali Indonesia dalam kategori negara berpendapatan menengah rendah (lower middle income) pada 1 Juli 2021.

Editor:
totosuryaningtyas
Bagikan