Aktivitas nelayan menarik pukat di Pantai Gampong Jawa, Kota Banda Aceh, menjadi daya tarik wisatawan.

Pemprov Aceh akan melakukan pendekatan dengan Pemerintah Thailand dan berkomunikasi dengan Kementerian Luar Negeri RI untuk mengupayakan pembebasan para nelayan.

Selama ini nelayan hanya mengambil saja rajungan di laut tanpa melakukan pemulihan. Padahal, jika tidak dilakukan pemulihan, populasi semakin menyusut dan tangkapan berkurang. Penangkaran untuk menjaga populasi di alam.

Penangkapan nelayan Aceh oleh aparat negara tetangga sering terjadi. Mereka dituduh melanggar batas teritorial perairan antarnegara. Bahkan, masih ada beberapa nelayan Aceh yang dipenjara di India dan Myanmar.

Setelah menempuh perjalanan panjang, 19 nelayan asal Aceh yang ditahan oleh otoritas India karena diduga mencuri ikan akhirnya dibebaskan dan tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda, Minggu (13/12/2020).

Sebanyak 51 nelayan asal Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh yang dibebaskan Raja Thailand tiba di Aceh dengan gembira. Saat ini masih ada 50 nelayan Aceh yang ditahan di India dan 1 orang di Myanmar.

Sebanyak 113 nelayan asal Provinsi Aceh dari 116 yang ditahan di luar negeri masih menanti putusan hukum negara setempat. Mereka ditahan karena tuduhan melanggar batas perairan.

Sebanyak 57 nelayan asal Aceh masih ditahan di Thailand, India, dan Myanmar dengan tuduhan melanggar batas perairan. Pemerintah daerah didesak mengadvokasi nasib puluhan nelayan itu agar bisa dipulangkan segera.