Kesepakatan dalam pendanaan iklim dianggap sangat menentukan masa depan upaya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim yang dampaknya semakin menguat.

Emisi gas rumah kaca nasional di sektor transportasi dari hasil inventarisasi tahun 2022 mencapai 159 juta ton CO2.

Kyle White, utusan khusus sains AS, menyoroti pentingnya melibatkan masyarakat adat dalam aspek pembangunan.

Resolusi mengenai peningkatan upaya mitigasi krisis iklim oleh setiap negara anggota PBB diharapkan menjadi landasan dan acuan.

Badan Meteorologi Dunia (WMO) menegaskan bahwa tahun 2022 sebagai tahun terpanas selama enam tahun terakhir. Diperkirakan tren pemanasan global akan terus berlanjut hingga beberapa tahun ke depan.

Negara anggota G20 berperan besar dalam menjamin keberlangsungan kelestarian lingkungan di masa depan. Lebih dari 80 persen emisi karbon dunia berasal dari emisi gas rumah kaca negara-negara G20.

Pada tahun 2035, proporsi penduduk dunia mayoritas akan bermukim di wilayah perkotaan. Fenomena ini berekses pada tingginya emisi karbon yang berpotensi meningkatkan ancaman bencana di kawasan urban.

Dampak perubahan iklim menjadi ancaman besar bagi semua lapisan masyarakat. Kelompok miskin menjadi golongan yang sangat rentan terdampak sehingga kian terpuruk kualitas hidupnya.