Transformasi Perkotaan Menghadapi Perubahan Iklim
Pada tahun 2035, proporsi penduduk dunia mayoritas akan bermukim di wilayah perkotaan. Fenomena ini berekses pada tingginya emisi karbon yang berpotensi meningkatkan ancaman bencana di kawasan urban.
Dampak perubahan iklim terus meluas hingga ke seantero permukaan Bumi. Tantangan masyarakat terutama yang bermukim di perkotaan kian besar dengan kompleksitas pola konsumsi yang menghasilkan emisi karbon. Apabila persoalan konsumsi ini dapat ditekan, emisi karbon dapat ditekan hingga dua kali lebih rendah pada 2050 nanti.
Sebaliknya, bila permasalah emisi karbon itu sulit tertangani, akan berdampak pada perubahan iklim yang memicu sejumlah kejadian bencana. Penambahan frekuensi kejadian bencana ini menimbulkan risiko besar bagi masyarakat terutama yang menghuni wilayah perkotaan. Berbagai penurunan kualitas lingkungan tempat tinggal harus dihadapi golongan urban tersebut.