logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊTransformasi Perkotaan...
Iklan

Transformasi Perkotaan Menghadapi Perubahan Iklim

Pada tahun 2035, proporsi penduduk dunia mayoritas akan bermukim di wilayah perkotaan. Fenomena ini berekses pada tingginya emisi karbon yang berpotensi meningkatkan ancaman bencana di kawasan urban.

Oleh
Yoesep budianto
Β· 1 menit baca
Petugas Layanan Darurat Negara Bagian New South Wales (SES)  melakukan patroli menggunakan perahu evakuasi di sebuah jalan yang terendam banjir akibat luapan Sungai Hawkesbury di Windsor, Sydney, Australia, Senin (4/7/2022). Hujan deras yang melanda Sydney tersebut merupakan salah satu dampak dari perubahan iklim yang kini melanda dunia, termasuk Australia.
AP/AAP/BIANCA DE MARCHI

Petugas Layanan Darurat Negara Bagian New South Wales (SES) melakukan patroli menggunakan perahu evakuasi di sebuah jalan yang terendam banjir akibat luapan Sungai Hawkesbury di Windsor, Sydney, Australia, Senin (4/7/2022). Hujan deras yang melanda Sydney tersebut merupakan salah satu dampak dari perubahan iklim yang kini melanda dunia, termasuk Australia.

Dampak perubahan iklim terus meluas hingga ke seantero permukaan Bumi. Tantangan masyarakat terutama yang bermukim di perkotaan kian besar dengan kompleksitas pola konsumsi yang menghasilkan emisi karbon. Apabila persoalan konsumsi ini dapat ditekan, emisi karbon dapat ditekan hingga dua kali lebih rendah pada 2050 nanti.

Sebaliknya, bila permasalah emisi karbon itu sulit tertangani, akan berdampak pada perubahan iklim yang memicu sejumlah kejadian bencana. Penambahan frekuensi kejadian bencana ini menimbulkan risiko besar bagi masyarakat terutama yang menghuni wilayah perkotaan. Berbagai penurunan kualitas lingkungan tempat tinggal harus dihadapi golongan urban tersebut.

Editor:
BUDIAWAN SIDIK ARIFIANTO
Bagikan