Kelompok militer dari etnis minoritas di Myanmar mengklaim berhasil merebut pos komando dari junta militer Myanmar.

Parade ini disebut-sebut merupakan upaya unjuk kekuatan di saat pihak junta tengah berjuang meredam pemberontakan.

Militer memamerkan kekuatannya saat parade untuk memperingati Hari Angkatan Bersenjata Myanmar.

Unjuk rasa di berbagai negara mewarnai peringatan dua tahun kekuasaan junta militer Myanmar, yang dipimpin oleh Min Aung Hlaing. Junta militer mengambil alih kekuasaan dari pemerintahan sipil pada 1 Februari 2021.

ASEAN terus mengucilkan junta Myanmar karena tidak ada kemajuan dalam pelaksanaan lima konsensus yang telah disepakatinya dengan para pemimpin ASEAN lainnya.

Eksekusi itu memicu kecaman dari seluruh dunia, meningkatkan kekhawatiran tentang lebih banyak lagi yang dijatuhi hukuman serupa. Komunitas global menyerukan untuk tindakan yang lebih keras terhadap junta Myanmar.

Dunia internasional harus ikut bertanggung jawab atas penderitaan rakyat Myanmar. Prahara Myanmar bukan lagi urusan domestik.

Terbuka kemungkinan berulangnya ”kejahatan kekejaman massal” oleh militer Myanmar karena rekam jejaknya selama lima dekade kekuasaan mereka yang buruk.