logo Kompas.id
InternasionalUtusan Khusus PBB: Myanmar...
Iklan

Utusan Khusus PBB: Myanmar Menuju Negara Gagal

Utusan Khusus Sekjen PBB untuk Myanmar menyebut situasi di Myanmar sebagai konflik bersenjata internal. Sudah saatnya untuk membantu mengembalikan Myanmar ke jalur demokrasi.

Oleh
Pascal S Bin Saju
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/SkQtny5ajZhMUZHeQ-IQeqdC6ls=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F10%2FMYANMAR-MILITARY-POLITICS_99747380_1634904865.jpg
PHOTO BY AFP

Polisi berpatroli dalam truk di pusat kota Yangon, 22 Oktober 2021.

NEW YORK, JUMAT — Utusan Khusus Sekjen PBB untuk Myanmar Christine Schraner Burgener, Kamis (21/10/2021), memperingatkan, kudeta militer pada 1 Februari lalu telah menyebabkan konflik bersenjata di Myanmar. Jika kekuasaan sipil tidak dikembalikan kepada rakyat secara demokratis, Myanmar ”akan menuju negara gagal” karena perlawanan sipil bersenjata bisa terus berkecamuk.

Burgener mengatakan, konflik militer, yang mengambil alih kekuasaan pada 1 Februari, dengan warga sipil dan etnis minoritas meningkat di banyak bagian negara itu. ”Represi militer telah menyebabkan lebih dari 1.180 orang tewas,” katanya dalam konferensi pers. ”Tentara menggunakan berbagai taktik terhadap penduduk sipil, termasuk pembakaran desa, penjarahan properti, penangkapan massal, penyiksaan dan eksekusi tahanan, kekerasan berbasis gender, serta tembakan artileri yang dilakukan secara serampangan ke pemukiman penduduk.”

Editor:
Fransisca Romana
Bagikan