Cerita turun-temurun yang telah menjadi mitos tentang sumber air ini menjadi bagian untuk melestarikannya.

Berziarah ke makam leluhur, mencari berkah, dan menjalin kebersamaan menjadi bagian dari tradisi Kembang Kuning.

Gule kambing menjadi sajian khas yang mereka hidangkan dan dibagikan untuk warga pada saat tradisi nyadran sebagai wujud syukur atas harapan baik.

Pementasan ronggeng di Desa Silurah, Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, menjadi daya tarik kuat untuk mengumpulkan warga mengikuti dan menjaga tradisi yang setiap tahun mereka gelar.

Bagi sebagian masyarakat, sumber mata air selalu menjadi tempat yang sakral, wingit, dan banyak mitos melingkupinya. Pada hari atau bulan tertentu, mereka mengadakan ritual yang dikemas melalui beragam bentuk acara.

Penyelenggaraan ”nyadran” menjadi simbol wujud syukur atas kelimpahan hidup dari semesta, salah satunya sumber air yang terjaga di Sendang Gedhe, Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Dalam beberapa tahun ini acara budaya salah satunya merti desa kembali dihidupkan di desa sekitar kawasan Candi Borobudur. Mereka mengenalkan kembali kearifan lokal di tengah modernitas.

Rasa rindu warga pada tradisi merti desa yang biasa mereka lakukan akhirnya terbayarkan setelah hampir dua tahun tertunda karena pandemi. Warga akhirnya memberanikan diri untuk menggelar kenduri.