Revitalisasi merusak Lapangan Merdeka sebagai situs bersejarah, situs proklamasi, ruang publik, dan cagar budaya.

Dua profesor, satu pengajar, dan empat warga menggugat Wali Kota Medan terkait revitalisasi Lapangan Merdeka Medan yang dinilai merusak cagar budaya. Proyek hanya mengutamakan area komersial dan tempat parkir.

Revitalisasi Lapangan Merdeka Medan harus memperhatikan aspek pelestarian cagar budaya. Pemkot Medan menyebut revitalisasi untuk selamatkan lapangan. Beda pendapat terkait revitalisasi masih terjadi.

Pemkot Medan menyebut revitalisasi Lapangan Merdeka untuk menyelamatkan lapangan itu dari kekumuhan dan menjadikannya ruang publik. Namun, Koalisi Masyarakat Sipil menyebut revitalisasi itu merusak unsur cagar budaya.

Jika sebelumnya komunitas mural sering diuber polisi pamong praja, mereka kini dijaga saat melukis tembok kota. Seniman musik, komikus, sketser, parkour, dan olahraga rekreasi mulai dapat tempat di kota metropolitan itu.

Pemkot Medan menutup sementara Lapangan Merdeka Medan untuk revitalisasi. Bangunan Merdeka Walk mulai dibongkar. Koalisi Masyarakat Sipil meminta revitalisasi mengedepankan perlindungan cagar budaya.

Presiden Joko Widodo meletakkan batu pertama revitalisasi Lapangan Merdeka Medan. Revitalisasi untuk mengembalikan fungsi Lapangan Merdeka yang selama belasan tahun terimpit komersialisasi.

Restoran dan kafe di Merdeka Walk di Lapangan Merdeka Medan dikosongkan. Pembongkaran area komersial dari lapangan berusia 142 tahun itu jadi titik awal mengembalikan fungsi Lapangan Merdeka sebagai ruang terbuka publik.