Menu
Cari
Mobile App
Reward
Baru
Kompaspedia
Gerai
Institute
Weekend
Beranda
Polhuk
Pilkada 2024
Ekonomi
Wirausaha
Opini
Artikel Opini
Analisis Ekonomi
Analisis Budaya
Analisis Politik
Kolom
Tajuk Rencana
Surat Pembaca
Humaniora
Dikbud
Ilmiah Populer
Iptek
Kesehatan
Dana Kemanusiaan Kompas
Nusantara
Metro
Internasional
Olahraga
Tokoh
Sosok
Wawancara
Figur
Nama & Peristiwa
Gaya Hidup
Kendara
Gawai
Kuliner
Mode
Properti
Riset
Kajian Data
Linimasa
Survei
Investigasi
Tutur Visual
Video
Video Berita
Program
Dokumenter
Lainnya
ketaksaan
Penggunaan kata ”setelah” dan ”sebelumnya” dalam satu kalimat harus dihindari. Penggunaan dua kata yang kontradiktif, yang maknanya bertentangan, akan menimbulkan ketaksaan.
Bagikan
Hindari Penggunaan ”Setelah Sebelumnya” dalam Kalimat
Penggunaan kata ”setelah” dan ”sebelumnya” dalam satu kalimat harus dihindari. Penggunaan dua kata yang kontradiktif, yang maknanya bertentangan, akan menimbulkan ketaksaan.
Opini
·
Apa Bedanya ”Banjir Mengepung” dengan ”Banjir Merendam”?
Frasa ”banjir mengepung” dapat ditemukan di banyak media massa. Ungkapan ini kerap disamakan dengan ”banjir merendam”. Benarkah demikian?
Opini
·
Pangan untuk Rakyat
Di dalam negeri perlu terus fokus pada produksi dengan berbasis lokalitas, termasuk mendorong masyarakat mengambil bagian dalam upaya mengamankan ketersediaan pangan sesuai kemampuan masing-masing.
Opini
·
Iklan